Selasa, 07 Januari 2014
yuk latihan soal-soal mengenai Korosi :)
hai bloggers, yuk latihan dulu mengenai korosi buat asah pengetahuan kita seputar korosi, yuk latihan disini :)
Masih Tentang Korosi
Hai calon-calon guru kimia ?? aku mau berbagi informasi nih mengenai korosi, kalau dipostingan sebelumnya aku sudah memposting mengenai bahan ajar faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi, skrg aku mau share video korosi. Eitttsss buat kamukamu yg mau tau apa aja sih isi dari video ini. check it out, semoga bermanfaat ya :)
Hibridisasi PCl5
Hai Sobat blogger.. kembali dipostingan saya , kali ini saya ingin berbagi ilmu nih. tepatnya tentang Hibridisasi PCl5, pada tau kan Hibridisasi itu apa???
Dalam kimia, hibridisasi adalah sebuah konsep bersatunya orbital-orbital atom membentuk orbital hibrid yang baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Konsep orbital-orbital yang terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan bentuk orbital molekul dari sebuah molekul. Konsep ini adalah bagian tak terpisahkan dari teori ikatan valensi. Walaupun kadang-kadang diajarkan bersamaan dengan teori VSEPR, teori ikatan valensi dan hibridisasi sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan teori VSEPR
Mau tau lebih lanjut tentang Hibridisasi PCl5??? Tinggal didownload aja nih PPT nya DISINI
Dalam kimia, hibridisasi adalah sebuah konsep bersatunya orbital-orbital atom membentuk orbital hibrid yang baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Konsep orbital-orbital yang terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan bentuk orbital molekul dari sebuah molekul. Konsep ini adalah bagian tak terpisahkan dari teori ikatan valensi. Walaupun kadang-kadang diajarkan bersamaan dengan teori VSEPR, teori ikatan valensi dan hibridisasi sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan teori VSEPR
Mau tau lebih lanjut tentang Hibridisasi PCl5??? Tinggal didownload aja nih PPT nya DISINI
Bahan Ajar Korosi
PENDAHULUAN
Aplikasi lain dari prinsip elektrokimia
adalah pemahaman terhadap gejala korosi pada logam dan pengendaliannya.
Berdasarkan data potensial reduksi standar, diketahui bahwa
logam -logam selain emas umumnya
terkorosi (teroksidasi menjadi oksidanya).
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menunjukkan rasa
syukur yakni dengan adanya air, O2, larutan elektrolit, terbentuknya
sel elektrokimia dan permukaan logam yang tidak rata melalui percobaan siswa
dapat mempelajari fenomena korosi yang ilmunya sangat bermanfaat untuk
kehidupan sehari-hari
2. Siswa dapat bersikap kritis
dengan cara mengajukan pertanyaan apa yang menyebabkan terjadinya korosi serta
bersikap objektif dalam menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
korosi
3. Melalui gambar-gambar fenomena
korosi dan percobaan yang telah dilakukan Siswa dapat mengidentifikasi
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya korosi serta dapat
menyebutkan faktor-faktor tersebut
4. Siswa dapat menganalisis pengaruh
air dan O2, larutan elektrolit, permukaan logam yang tidak rata,
serta terbentuknya sel elektrokimia pada proses terjadinya korosi.
MATERI
1. Definisi Korosi
Korosi adalah kerusakan
atau degradasi logam
akibat reaksi redoks
antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa
yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan.
Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Korosi dapat juga
terjadi akibat suhu tinggi. Korosi pada logam dapat juga dipandang sebagai
proses pengembalian logam ke keadaan asalnya, yaitu bijih logam. Misalnya,
korosi pada besi menjadi besi oksida atau besi karbonat.
4Fe(s)
+ 3O2(g) + 2nH2O(l) → 2Fe2O3.nH2O(s)
Fe(s)
+ CO2(g) + H2O(l) → Fe2CO3(s)
+ H2(g)
Oleh
karena korosi dapat mengubah struktrur dan sifat-sifat logam maka korosi
cenderung merugikan. Diperkirakan sekitar 20% logam rusak akibat terkorosi pada
setiap tahunnya.
Logam
yang terkorosi disebabkan karena logam tersebut mudah teroksidasi. Menurut
table potensial reduksi standar, selain logam emas umumnya logam-logam memiliki
potensial reduksi standar lebih rendah dari oksigen. Jika setengah reaksi
reduksi logam dibalikkan (reaksi oksidasi logam) digabungkan dengan setengah
reaksi reduksi gas O2 maka akan dihasilkan nilai potensial sel, Esel
positif. Jadi, hampir semua logam dapat bereaksi dengan gas O2
secara spontan. Beberapa contoh logam yang dapat dioksidasi oleh oksigen
ditunjukkan
pada persamaan reaksi berikut.
4Fe(s)
+ O2(g) + 2nH2O(l) → 2Fe2O3.nH2O(s) Esel = 0,95 V
Zn(s)
+ O2(g) + 2H2O(l) → Zn(OH)4(s) Esel = 0,60 V
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya korosi
A. Air dan O2
Air
atau uap air dalam jumlah sedikit atau banyak akan mempengaruhi tingkat korosi
pada logam. Reaksinya bukan hanya antara logam dengan oksigen saja, tetapi juga
dengan uap air yang menjadi reaksi elektrokimia. Karena air berfungsi sebagai:
·
Pereaksi.
Misalnya pada besi akan berwarna cokelat karena terjadinya besi hidroksida.
·
Pelarut.
Produk-produk korosi akan larut dalam air seperti besi klorida atau besi
sulfat.
·
Katalisator. Besi akan cepat bereaksi dengan O2
dari udara sekitar bila ada uap air.
·
Elektrolit
lemah. Sebagai penghantar arus yang lemah atau kecil.
Korosi dapat
terjadi jika ada udara (khususnya gas O2) dan air. Jika hanya ada air atau gas O2 saja, korosi tidak terjadi.
B.
Luas
Permukaan logam yang tidak rata
Besi
memiliki permukaan tidak halus akibat komposisi yang tidak sempurna, juga
akibat perbedaan tegangan permukaan yang menimbulkan potensial pada daerah
tertentu lebih tinggi dari daerah lainnya. Pada daerah anodik (daerah permukaan
yang bersentuhan dengan air) terjadi pelarutan atom-atom besi disertai
pelepasan elektron membentuk ion Fe2+ yang larut dalam air. Fe(s)
→ Fe2+(aq) + 2e– . Elektron yang dilepaskan
mengalir melalui besi, sebagaimana electron
mengalir melalui rangkaian luar pada sel volta menuju daerah katodik hingga
terjadi reduksi gas oksigen dari udara:
O2(g)
+ 2H2O(g) + 2e(l) → 4OH–(aq)
Ion
Fe2+ yang larut dalam tetesan air bergerak menuju daerah katodik, sebagaimana
ion-ion melewati jembatan garam dalam sel volta dan bereaksi dengan ion-ion OH–
membentuk Fe(OH)2. Fe(OH)2 yang terbentuk dioksidasi oleh
oksigen membentuk karat.
Fe2+(aq)
+ 4OH–(aq) → Fe(OH)2(s)
2Fe(OH)2(s)
+ O2(g) → Fe2O3.nH2O(s)
Reaksi
keseluruhan pada korosi besi adalah sebagai berikut :
4Fe(s)
+ 3O2(g) + n H2O(l) → 2Fe2O3.nH2O(s)
(Karat)
Akibat
adanya migrasi ion dan elektron, karat sering terbentuk pada daerah yang agak
jauh dari permukaan besi yang terkorosi (lubang). Warna pada karat beragam
mulai dari warna kuning hingga cokelatmerah bahkan sampai berwarna hitam. Warna
ini bergantung pada jumlah molekul H2O yang terikat pada karat.
C. Larutan Elektrolit
Adanya
garam terlarut dalam air akan mempercepat proses korosi. Hal ini disebabkan dalam
larutan garam terdapat ion-ion yang membantu mempercepat hantaran ion-ion Fe2+
hasil oksidasi. Kekerasan
karat meningkat dengan cepat oleh adanya garam sebab kelarutan garam
meningkatkan daya hantar ion-ion oleh larutan sehingga mempercepat proses korosi.
Ion-ion klorida juga membentuk senyawa kompleks yang stabil dengan ion Fe3+. Faktor ini cenderung
meningkatkan kelarutan besi sehingga dapat mempercepat korosi ditambahkan ke
dalam suatu lingkungan tertentu, dapat menurunkan laju penyerangan lingkungan
itu terhadap suatu logam.
D. Terbentuknya sel elektrokimia
Bila dua logam yang
berbeda potensial bersinggungan dan terjadi pada lingkungan berair atau lembap,
maka akan dapat terjadi sel elektrokimia secara langsung, sehingga logam yang
potensialnya rendah akan segera melepaskan electron bila bersentuhan dengan
logam yang potensial nya lebih tinggi dan akan mengalami oksidasi oleh O2
dari udara. Hal tersebut mengakibatkan korosi akan sangat cepat terjadi pada
logam yang potensialnya rendah, sedangkan logam yang potensial nya tinggi
justru lebih awet.
Langganan:
Postingan (Atom)